//
you're reading...
Profil Band

BON JOVI: ANTARA ROCK DAN COUNTRY

Sebagai band rock asal New Jersey, Amerika Serikat, Bon Jovi pernah menjadi salah satu band fenomenal pada dekade 1980-an hingga1990-an. Band yang sangat identik sekali dengan vokalisnya ini, John Francis Bongiovi Jr. atau yang lebih dikenal dengan Jon Bon Jovi, lahir pada 1983. Sejak kecil, Jon Bon Bovi sudah bercita-cita menjadi rocker. Hal ini terlihat dari kebiasaannya menghabiskan waktu di klub malam lokal, Ashbury Park, hanya untuk sekedar hang out, mendengarkan musik atau jamming dengan musisi yang tampil.

Pada 1979 Jon Bon Jovi berinisiatif membentuk band berkelas lokal bernama Atlantic City Expressway. Meskipun sukses menjadi band lokal, tapi band ini belum bisa memuaskan Jon Bon Jovi. Untuk mewujudkan cita-citanya menjadi rocker, Jon Bon Jovi tidak segan untuk pekerjaan menjadi tukang sapu di studio rekaman. Hal ini justru membuatnya bisa berinteraksi secara total dengan para musisi top. Sepertinya, dia sengaja memilih studio rekaman legendaries bernama “Power Station Studio”, sebagai tempatnya kerja.

Dari sinilah, Jon Bon Jovi mulai menulis lagu. Selama tiga tahun, pada 1980 hingga 1983, sekitar 50 judul lagu berhasil ditulisnya. Salah satu lagu ciptaannya itu kemudian popular, yaitu lagu berjudul Runaway. Pada awalnya, ia hanya membuatnya sebagai sebuah demo lagu, tetapi kemudian ada sebuah stasiun radio lokal penggemar musik indie, benama WAPP, tertarik dengan demo tersebut. Saat merekam lagu demo Runaway, Jon dibantu oleh Dave Sabogitaris), Tim Pierce (gitaris), Hugh McDonald (bassis), Roy Bittan (keyboardis), dan Frankie LaRocha (drummer).

Ketenaran lagu Runaway membuat Jon Bon Jovi semakin yakin akan cita-citanya. Ia pun menghubungi, David Bryan, keyboardis Atlantic City Expressway. Kedua sahabat ini memiliki niat yang sama, yaitu menjadi musisi handal di belantika musik dunia. Meskipun tidak seambisius Jon Bon Jovi, David Bryan sangat mendambakan berkarir di dunia musik. Buktinya, saat Jon Bon Jovi menghubunginya untuk membuat band, David segera mengalihkan pendidikannya dari jurusan kedokteraan menjadi jurusan music di Julliard Music School, New jersey.

Berbekal takad kuat, mereka berdua membentuk Jon Bongiovi & The Wild Ones, cikal bakal Bon Jovi. Dengan nama panjang itu, kedua calon musisi ini tak lelah mengirimkan demo-demo lagunya ke sejumlah perusahaan rekaman hingga ke Los Angeles. Keberadaannya yang hanya berdua itu menghalangi untuk melaju ke dapur rekaman, karena sebuah band dianggap tak sempurna jika hanya memiliki dua personil. David dan Jon pun mulai mencari personil baru, hingga akhirnya bertemu dengan drummer Frankie & The Knockouts, Tico Torres.

Tico Torres adalah drummer yang memiliki aliran jazz, dan lebih berpengalaman di dunia musik. Sebelum bergabung dengan Jon Bon Jovi, ia sudah masuk dapur rekaman bersama musisi-musisi top, seperti Alice Cooper, Cher, dan Chuck Berry. Tak tanggung-tanggung, 26 album telah lahir berkat kehebatan tangannya menggebuk drum, sebuah prestasi yang patut diperhitungkan.

Bergabungnya Tico Torres, membuat langkah Jon Bon Jovi dan David Bryan semakin mantab untuk membentuk formasi band yang akan masuk dapur rekaman. Jelas saja, sebab Tico Torres mengusulkan seorang basis Jersey, bernama Alec John Such. Menurutnya, permainan Alec sangat cocok dengan gaya bermusik Jon Bon Jovi. Tico meyakinkan bahwa dirinya menganal betul permainan Alec John Such, sebab pernah main bareng di Phantom’s Opera.

Untuk membentuk sebuah band rock, Jon Bon Jovi masih membutuhkan seorang gitaris. Akan tetapi, di tak mau tergesa-gesa. Sementara, ia hanya mengajak seorang tetangga rumahnya bernama Dave Sabo, yang kelak menjadi gitaris Skid Row. Alasan Jon Bon Jovi merekrut Dave Sabo, sebagai gitaris tanpa audisi, adalah ada tawaran manggung dalam konser para pendukung album kompilasi radio WAPP. Dan, lagu Runaway mereka bawakan dengan mantap sehingga mendapatkan sambutan cukup antusias dari para penonton. Meskipun demikian, Jon Bon Jovi masih belum bisa menerima Dave Sabo sebagai gitaris tetap, lantaran umurnya masih terlalu muda.

Beruntung, setelah konser Jon Bon Jovi bertemu dengan pemuda bernama Richie Sambora, yang dengan tiba-tiba mundekati Jon Bon Jovi untuk menawarkan diri menjadi gitaris. Richie Sambora mengaku bahwa ia lihai bermain gitar dan memiliki banyak lagu ciptaan sendiri. Tanpa berpikir panjang, Jon Bon Jovi pun mengadakan audisi khusus. Dalam audisi itu Richie memamerkan semua kemampuannya, yang basic permainannya sangat dipengaruhi aliran blues Eric Clapton. Melihat aksi Richie, Jon Bon Jovi dan ketiga temannya sangat terpukau.

Richie Sambora yang sangat mahir bermain gitar sejak berumur 12 tahun itu pun diterima sebagai gitaris menggantiakan posisi Dave Sabo. Sebagai gitaris, ia pernah menjajaki band-band terkenal pada waktu itu, anatara lain Rebel, Mercy, Duke Williams & The Extremes, The Message, The Next, dan Hook. Nah, bergabungnya Richie Sambora sekaligus meresmikan nama band baru: Bon Jovi. Sebelum bernama Bon Jovi, ban tersebut pernah memiliki nama Victor, John Lightening, dan Jon Bongiovi’s.

Kelima orang dalam formasi ini benar-benar sempurna, sehingga tak heran jika mampu masuk dapur  rekaman Derek Shulman dengan PolyGram-nya. Mereka hanya membutuhkan tiga tahun, sejak terbentuk, untuk mencapai puncak karir tinggi di blantika musik dunia. Setelah merilis album Bon Jovi (1984) dan “7800◦Fahrenheit (1985), mereka merilis album masterpiece, Slippery When Wet (1986) yang laku 10 juta kopi di seluruh dunia.

Album-album berikutnya, seperti New Jersey (1988), Keep The Faith (1992), dan kompilasi Cross Road (1994), meraup keuntungan besar. Nama Bon Jovi pun sangat termahsyur, sehingga saat Alec John Such keluar dari formasi pada 1994 tidak begitu mempengaruhi eksistensinya. Bahkan, Bon Jovi pun terus melahirkan album-album dahsyat, seperti These Days (1995), Crush (2000), Bounce (2002), dan This Left Feeling Right (2004).

Pada September 2005, Bon Jovi merilis album Have A Nice Day yang salah satu lagunya berjudul Who Says You Can’t Go Home, meraih penghargaan Grammy, yaitu “The Best Country Collaboration With Vocal“. Pada 2007, mereka kembali membuat album berjudul Lost Highway yang kebanyakan lagunya  berunsur rock yang ditambah dengan musik country di sana-sini. Nuansa rock dalam album ini serba tanggung, karena tidak terlalu keras, juga tidak terlalu pelan. Dalam album ini, Bon Jovi berkolaborasi dengan dua musisi country, yaitu Big & Rich dan Le-Ann Rimes.

Sesungguhnya, Bon Jovi lahir dari personil yang memiliki karekter music berbeda. David Bryan pernah memainkan lagu-lagu R&B dalam Atlantic City Expressway. Jon Bon Jovi pernah bermain bersama The Rest, The Lechers, dan John Bongiovi And The Wild Ones. Sementara itu, Richie Sambora pernah  bergabung dengan Extreme, band yang memiliki sedikit sentuhan funk dan fusion outfit. Mantan basisnya, Alec John Such pernah memiliki band bernama The Message. Setelah The Message pecah, Alec bergabung dengan Tico Torres di Phantom’s Opera. Akan tetapi, lagu-lagu Bon Jovi memiliki ciri khas musik rock ballad. Mereka selalu berusaha memberikan tune-tune dan mendahulukan riff-riff gitar serta menciptakan melodi yang baik.

Di tengah perjalan karir band ini, vokalis sekaligus gitaris Bon Jovi, Jon Bon Jovi, pernah memiliki proyek solo, yaitu album Blaze Of Glory, sountrack film Young Guns II, yang berhasil meraih predikat “The Best Sountrack Album“. Selain itu, pada 1997, Jon Bon Jovi juga mengeluarkan album solo keduanya yang berjudul Destination Anywhere.

Sumber:

http://selebriti.kapanlagi.com/bon_jovi/

http://referensimusik.blogspot.com/2009/05/bon-jovi.html

http://kehidupanpemusik.blogspot.com/2009/12/bon-jovi-biografi.html

Foto:

About Achoy Gibraltar

Aku lahir di pesisir Pantura, tepatnya di daerah perbatasan antara Jateng dan Jatim. Kini, aku tinggal di kota bekas Kerajaan Mataram. Di sini aku memulai sebuah langkah menjadi dewasa dan mengenal tentang kebijaksanaan.

Diskusi

2 respons untuk ‘BON JOVI: ANTARA ROCK DAN COUNTRY

  1. Blog yang bagus…lebih banyak menulis ya 🙂
    http://mobil88.wordpress.com

    Posted by mobil88 | Februari 2, 2010, 8:10 am

Tinggalkan komentar

Artefax Rock